RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT PADA MANUSIA
- Pengertian
Riwayat Alamiah Penyakit
(Natural Of History Diseases) adalah proses perkembangan suatu penyakit tanpa
adanya intervensi yang dilakukan manusia dengan sengaja atau terencana.
- Tahap Tahap RAP
- Tahap Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)
- Tahap Inkubasi (Stage Of Presymtomatic Disease)
- Tahap Penyakit Dini (Stage Of Clinical Disease)
- Tahap Penyakit Lanjut
- Tahap Penyakit Akhir
1. Tahap
Pre Patogenesis (Stage Of Susceptibility)
Tahapan dimana terjadi interaksi antara host, bibit penyakit
dan lingkungan. Interaksi diluar tubuh manusia. Pada tahap ini penyakit belum
ditemukan, daya tahan tubuh host masih kuat, walaupun sudah terancam akibat
interaksi tersebut. Pada tahap ini kondisi masih sehat.
2. Tahap
Inkubasi (Stage Of Presymtomatic Disease)
Masa Inkubasi adalah rentang waktu yang berlalu diantara
waktu inokulasi dan waktu penampakkan tanda atau gejala pertama penyakit itu.
Tahapan dimana bibit penyakit sudah masuk kedalam tubuh host, namun gejala
penyakit belum nampak. Tiap penyakit mempunyai masa inkubasi berbeda – beda,
ada yang beberapa jam, hari,minggu, bulan sampai bertahun – tahun.
Tahap inkubasi merupakan tahap masuknya bila penyakit sampai
sesaat sebelum timbulnya gejala. Pada tahap ini yang terjadi :
- Daya tahan tubuh tidak kuat, penyakit berjalan terus
- Terjadi gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh
- Penyakit makin bertambah hebat dan timbul gejala
Dalam masa inkubasi terdapat istilah horison klinik, yaitu
garis yang membatasi antara tampak atau tidaknya gejala penyakit. Sedangkan
interval waktu antara penjamu yang terinfeksi oleh agent penyebab penyakit
sampai timbulnya gejala disebut masa tunas. Masa tunas setiap mikroorganisme
dipengaruhi oleh :
- Kecepatan berkembang biak
- Jumlah Mikroorganisme
- Tempat masuknya mikroorganisme
- Derajat Kekebalan.
3. Tahap
Penyakit Dini (Stage Of Clinical Disease)
Tahapan dimana sudah muncul gejala penyakit, dan penjamu
sudah merasakan sakit, namun masih ringan, penderita masih dapat melakukan
aktifitas sehari – hari, perawatan cukup dengan berobat jalan dan menjadi
masalah besar dunia kesehatan (jika tingkat pengetahuan dan pendidikan
masyarakat rendah) sehingga mendatangkan masalah lanjutan yang makin besar
karena penyakit bertambah parah dan memerlukan perawatan relatif mahal. Akibat
lain bahaya masyarakat luas karena menularkan kepada orang lain dan dapat
menimbulkan KLB/wabah.
4. Tahap
Penyakit Lanjut
Pada Tahap ini penyakit makin bertambah hebat, penderita
tidak dapat melakukan pekerjaan dan jika berobat umumnya telah memerlukan
perawatan.
5. Tahap
Penyakit Akhir
Pada tahap ini perjalanan penyakit akan berhenti, dengan
beberapa keadaan yaitu :
- Sembuh Sempurna : Kondisi host baik bentuk dan fungsi tubuh kembali semula seperti keadaan sebelum sakit
- Sembuh dengan cacat : Penderita sembuh, namun kesembuhan tidak sempurna karena ditemukan cacat pada diri penderita baik cacat fisik, fungsional dan sosial
- Karier : Perjalanan penyakit seolah – olah terhenti, gejala penyakit tidak tampak, namun sebenarnya dalam diri host/penjamu masih ditemukan bibit penyakit dan suatu saat penyakit dapat timbul kembali jika daya tahan tubuh menurun
- Kronis : Perjalanan penyakit dapat terhenti dan gejala penyakit tidak berubah dalam arti tidak bertambah berat ataupun ringan
- Meninggal Dunia : terhentinya perjalanan penyakit dan
penjamu meninggal dunia. Tahapan ini merupakan keadaan yang tidak
diharapkan
- Tahap RAP
1.Diagnostik
Masa Inkubasi dan pedoman
penentuan jenis penyakit
2. Pencegahan
Mengetahui rantai perjalanan
penyakit sehingga mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan
penyakit
3. Terapi
Dengan diketahui fase palin
awal, terapi yang diberikan diharapkan mempunyai hasil yang lebih baik
- Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit yaitu usaha
yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha – usaha
pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara
berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini dan mengambil tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian dengan langkah – langkah kegiatan berdasarkan data
hasil analisi, pengamatan maupun penelitian epidemiologi
- Tingkat Pencegahan Penyakit
1. Pencegahan
Primordial
2. Pencegahan
Primer (Primary Prevention)
3. Pencegahan
Sekunder (Secondary Prevention)
4. Pencegahan
Tersier (Tertiary Prevention)
- Pencegahan Primordial
Usaha yang dilakukan untuk menghindari kemunculan adanya
faktor resiko, memerlukan peraturan yang tegas dari pejabat yang berwenang
Contoh : Melarang menebang pohon untuk menghindari banjir,
sebagai upaya mencegah terjadinya diare massal
- Pencegahan Primer (Primary Prevention)
Usaha – usaha yang dilakukan pada tahap pre – pathogenesis
untuk peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit
– penyakit tertentu.
Usaha – usaha yang dilakukan :
1. Health
Promotion :
- Meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat secara optimal
- Mengurangi faktor resiko
- Optimalisasi masalah lingkungan
2. Specifik
Protection : Ditujukan pada host (manusia) dan penyebab, agar daya tahan tubuh
meningkat.
Sasaran Pencegahan Primer :
- Penyebab: Pada penyakit menular, sebagai sasaran agent dengan berbagai usaha antara lain (desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi, karantina), mengurangi allergen, radiasi dan perilaku beresiko
- Modifikasi Lingkungan : Perbaikan lingkungan fisik (aor minum, sanitasi, lingkungan biologik (vektor), lingkungan sosial
- Meningkatkan daya tahan host : Perbaikan status, imunisasi, status psikologi, ketahan fisik dan lain2
3. Pencegahan
Sekunder (Secondary Prevention)
Usaha yang dilakukan pada waktu sakit (pathogenesis),
dengan penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat
Ø
Tujuan Pencegahan Sekunder :
Mencegah meluasnya penyakit (terutama pada penyakit
menular)
Menghentikan proses penyakit dan mencegah komplikasi yang
mungkin
Ø
Sasaran Peencegahan Sekunder :
Penderita/ terancam, utamanya mereka yang dalam proses
prepatogenesis /patogenesis
Pencarian penderita secara dini : pemeriksaan berkala calon
kelompok tertentu dan penapisan masyarakat
4. Pencegahan
Tersier (Tertiary Prevention)
Usaha yang dilakukan untuk mencegah kecacatan/ kematian ,
mencegah proses penyakit lanjutan, pengobatan dan perawatan penderita serta
rehabilitasi pada pemulihan secara fisik, sosial dan psikologis
Ø
Strategi Pencegahan
Sasaran individu dan organisasi masyarakat
Pelaksana terencana dan terprogram (imunisasi dasar,
perbaikan sanitasi,perbaikan status gizi, mengurangi kebiasaan high risk)
Usaha tidak langsung : perbaikan perumahan, standar hidup,
perbaikan sistem pendidikan)
Usaha pencegahan darurat misal pada kejadian wabah dan
bencana alam
Ø
Kegiatan tingkat pencegahan :
Peningkatan kesehatan (Health Promotion)
Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit tertentu
Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan cepat
Pembatasan kecacatan
Pemulihan Kesehatan (Rahabilition)
Post a Comment for " "