MEMELIHARA LISAN
Wahai sobat lisan ini merupakan
salah satu ayat-ayat Allah SWT
“lidah dan dua bibir. Dan kami telah menunjukkan kepadanya
dua jalan.” (al-balad: 9-10)
Dengan sebab lidah inilah,
manusia bisa terangkat kepada derajat surga dan mendapat keberuntungan dengan
ridha ar Rahman. Dan dengans ebabinilah iaterjerumus di lapisan paling bawah
dan adzab serta siksa baginya. Nabi SAW bersabda, “sesungguhnya hamba berbicara
dengan kalimat yang merupakan keridhaan Allah, tanpa ia menaruh perhatian
kepadanya, Allah mengangkatnya bebebrapa derajat karenanya. Dan sesungguhnya
hamab berbicara dengan kalimat yang merupakan kemurkaan Allah, tanpa ia menaruh
perhatian kepadanya (karena dikira tidak ada apa-apa, pent-), ia terjerumus ke
neraka jahannam karenanya.”(HR. Al-Bukhari).
Iman an-Nawawi berkata, “ketahuilah,
sudah seharusnya bagi setiap mukallaf untuk menjaga lisannya dari semua ucapan
kecuali ucapan yang jelas manfaatnya. Dan apabila bersamaan manfaat berbicara
denagn diam, maka yang sunnah adalah menahan diri. Karena sering kali ucapan
biasa bisa menyeret kepada yang haram atau makruh.
Mesti diingat juga bahwa papun
yang kita ucapkan itu tercatat, bisa berguna baginya dan bisa berbahaya. Karena
itulah, tatkala Nabi SAW bersabda, kepada Muadz- beliau sambil memegang
lisannya sendiri-“Tahanlah ini (lisan).” Muad’z merasa heran dan bertanya “apakah
kami disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Beliau bersabda “ibumu
kehilanganmu! Tidaklah manusia terjerumus ke dalam jurang neraka dengan muka
tersungkur kecuali karena apa yang dihasilkan oleh lidah mereka.
Karena itulah kita perlu
mengoreksi setiap ucapan yang kita katakan dan tuturkan. Sesungguhnya ada
Raqib & Atid (malaikat pengawas), firman Allah SWT
Dari anas, ia berkata “Rasulullah
bersabda, tatkala aku dinaikkan (waktu isra’ dan mi’raj), aku melewati suatu
kaum yang memiliki kuku dari tembaga, mereka mencakar wajah dan adada mereka,
lalu aku bertanya, “siapakah mereka wahai jibril ? Jibril menjawab “ mereka
adalah oarang-orang yang memakan daging manusia (melakukan ghibah) dan mencela
kehormatan mereka”.( HR. Abu Daud). Naudzu billah
Apabila tiba nanti hari kiamat,
perkataan dan perbuatan telah dihitung, tiba-tiba seorang hamba mengingkari hal
itu seraya berkata, “Wahai Rabb, saya tidak melakukan ini, saya tidak
mengatakan seperti ini. Maka malaikat yang menyaksikan itu berkata, “ Aku tidak
menerima saksi selain diriku sendiri.” Lalau Allah menutup mulutnya dan semua
anggota tubuhnya bersaksi dan mememberikan kesaksian perbuatannya. Tangan
menuturkan apa yangdia kerjakan, kaki melaporkan perjalanannya, mata memberikan
kesaksian yang dia lihat, telinga memebri tahu apa yang dia dengar, dan kulit
apa yang disaksikannya. Saat itulah sang hamba berdka cita dan terkejut kepada
anggota tubuhnya, “celaka dan binasa kalian, maka tentang kalianlah akau
membela diri.”
Inilah anggota-anggota tubuh yang
tidak lain adalah anggota tubuhmu, akan memberikan kesaksian atasmu di hari
kiamat. Firman Allah SWT,
“ Dan (ingatlah) hari (ketika)
musuh-musuh Allah digiring ke dalam mereka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga
apabiila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka
menjadi sanksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan
mereka berkata kepada kulit mereka, “mengapa kamu menjadi sanksi terhadap kami.’
Kulit mereka menjawab”Allah yang telah menjadikan segala sesuatu panadai
berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia yang menciptakan
kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. “Kamu
sekali-klai tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan,
dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui
kebnayakan dari apa yang kamu kerjakan.” (fushshilat : 19-22)
Dan dilarang juga bagi kita
mengutuk Abu Zaid Tsabit bin adh-Dhahhak al-Anshari ia berkata, “Rasulullah SAW
bersabda, “mengutuk seorang mukmin sama seperti membunuhnya.” (HR. Al-bukhari)
Ya, Allah, jadikanlah kami di
antara wali-walai Engkau yang shaih, dari golongan orang-orang yang beruntung,
dan ampuni lah kami, kedua orang tua kmai dan semua umat muslim, Wahai yang Maha
pengasih lagi Maha penyayang amin,,,,,
Post a Comment for "MEMELIHARA LISAN"