INISIASI MENYUSUI DINI
Pengertian Inisiasi Menyusu Dini
(IMD)
Prinsip menyusu/pemberian ASI
adalah dimulai sedini mungkin dan secara eksklusif. Segera setelah bayi lahir,
setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit
bayi melekat pada kulit ibu, biarkan kontak kulit ke kulit ini menetap selama
setidaknya 1 jam bahkan lebih, sampai bayi dapat menyusui sendiri. Apabila
ruang bersalin dingin, bayi diberi topi dan Protokol evidence based baru
yang telah diperbaharui oleh WHO dan UNICEF mengenai asuhan bayi baru lahir
untuk satu jam pertama menyatakan sebagai berikut :
1.
Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit
dengan ibunya segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam.
2.
Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi
menyusu dan ibu dapat mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu, serta memberi
bantuan jika diperlukan.
3.
Menunda semua prosedur lainnya yang harus
dilakukan kepada bayi baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan,
prosedur tersebut seperti: memandikan, menimbang, pemberian vitamin K, obat
tetes mata, dan lain-lain.
Faktor-Faktor Pendukung Inisiasi Menyusu Dini
(IMD)
Kesiapan fisik dan psikologi ibu yang
sudah dipersiapkan sejak awal kehamilan :
1.
Informasi yang diperoleh ibu mengenai Inisiasi
Menyusu Dini.
2.
Tempat bersalin dan tenaga kesehatan.(16)
Lima Tahapan Perilaku (Pre-Feeding
Behaviour) Sebelum Bayi Berhasil Menyusu
Bayi baru lahir yang
mendapatkan kontak kulit ke kulit segera setelah lahir, akan melalui lima
tahapan perilaku sebelum ia berhasil menyusu
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Yang
Dianjurkan
Langkah-langkah melakukan
inisiasi menyusu dini yang dianjurkan :
1.
Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang
sudah dialasi kain kering.
2.
Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala
secepatnya, kecuali kedua tangannya.
3.
Tali pusat di potong lalu diikat.
4.
Vernix (zat lemak putih) yang melekat di tubuh
bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi.
5.
Tanpa digendong, bayi langsung ditengkurapkan di
dada atau perut ibu dengan kontak kulit bayi dan kulit ibu. Jika perlu, bayi
diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya.(16)
Prosedur dan
Gambaran Proses IMD
Berikut ini adalah tahap-tahap
inisiasi menyusu dini :
1.
Tempatkan bayi di atas perut ibunya dalam 2 jam
pertama tanpa pembatas kain di antara keduanya (skin to skin contact),
lalu selimuti ibu dan bayi dengan selimut hangat. Posisi bayi dalam keadaan
tengkurap.
2.
Setelah bayi stabil dan mulai beradaptasi dengan
lingkungan luat uterus, ia akan mulai mencari puting susu ibunya.
3.
Hembusan angin dan panas tubuh ibu akan
memancarkan bau payudara ibu, secara insting bayi akan mencari sembur
bau tersebut.
4.
Dalam beberapa menit bayi akan merangkak ke atas
dan mencari serta memegang puting susu ibunya, selanjutnya ia akan mulai
menghisap.
5.
Selama periode ini tangan bayi akan memasase
payudara ibunya dan selama itu pula refleks pelepasan hormon oksitosin ibu akan
terjadi.
6.
Ingat, selama periode ini bidan tidak boleh
meninggalkan ibu dan bayi sendirian. Tahap ini sangat penting karena bayi dalam
kondisi siaga penuh. Bidan harus menunda untuk memandikan bayi, melakukan
pemeriksaan fisik, maupun prosedur lain.(2)
Pendapat Yang
Menghambat Kontak Dini Kulit Dengan Kulit Bayi Baru Lahir
1.
Bayi kedinginan.
2.
Ibu lelah setelah melahirkan.
3.
Kurang tersedia tenaga kesehatan.
4.
Ibu harus dijahit.
5.
Bayi perlu diberi Vitamin K dan tetes mata
segera.
6.
Bayi harus segera dibersihkan, ditimbang dan
diukur.
7.
Bayi kurang ‘alert’.
8.
Kolostrum tidak keluar, tidak cukup, tidak baik,
bahkan bahaya untuk bayi.
9.
Suhu kamar bersalin, kamar operasi harus dingin
dan biasanya AC sentral.
10.
Tenaga kesehatan belum sependapat tentang
pentingnya kesempatan inisiasi menyusu dini pada bayi lahir dengan Operasi
Caesar.(16)
Faktor-Faktor Yang
Menghambat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Pada Persalinan Normal
Beberapa hal yang dapat
menghambat keberhasilan program IMD pada pasien dengan persalinan normal
tersebut, antara lain :
a.
Kondisi ibu yang masih lemah (bagi ibu post
partum normal, dalam kondisi kelemahan ini, ibu tidak mampu untuk melakukan
program IMD).
b.
Ibu lebih cenderung suka untuk beristirahat saja
dari pada harus kesulitan membantu membimbing anaknya untuk berhasil melakukan
program IMD.
Akibat Kegagalan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)
1.
Kegagalan inisiasi menyusu dini tersebut akan
berpengaruh pada produksi ASI ibu.
2.
Hal ini disebabkan karena hormon oksitosin yang
berpengaruh pada produksi ASI ibu akan dilepaskan jika dipacu dengan isapan
bayi pada puting ibu saat menyusui.
3.
Sementara itu, bayi tetap membutuhkan ASI sebagai
nutrisi dan juga menigkatkan imunitas tubuhnya.
4.
Jika tida tejadi keseimbangan antara produksi
ASI ibu denag kebutuhan ASI yang diperlukan oleh bayi, maka akan berakibat
kegagalan program ASI eksklusif 6 bulan pada bayi.
Berbagai Hal Yang
Berkaitan Dengan Penyebab ASI Berkurang dan Cara Untuk Meningkatkan Jumlah ASI
1.
Penyebab ASI berkurang, antara lain rasa
khawatir, stress, rasa nyeri dan rasa keraguan pada ibu yang berlebih.
2.
ASI berkurang bida disebabkan juga karena :
a.
Bayi tidak langsung disusui.
b.
Asi tidak diperah.
c.
Jika payudara tetap penuh, maka terbentuk PIF (Prolacting
Inhibiting Fakor), yang merupakan zat yang menghentikan pembentukan ASI.
3.
Cara menigkatkan jumlah ASI, antara lain :
a.
Ibu dianjurkan untuk berfikir dengan penuh kasih
sayang terhadap bayi.
b.
Suara bayi.
c.
Kehadiran bayi.
d.
Rasa percaya diri.(16)
Post a Comment for "INISIASI MENYUSUI DINI"