0opss.... Hewan Peliharaan Ternyata Bisa Jadi Sumber Penyakit yang Berbahaya
Hewan yang banyak digemari dan dipelihara oleh banyak orang
ternyata dapat menularkan penyakit melalui gigitan, cakaran, sehingga perlu
diwaspadai bagi pamelihara untuk memelihara satwa, karena barangkali satwa itu
terinveksi penyakit (vector penyakit) dan berisiko melakukan penularan pada
manusia.
Jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh satwa antara lain:
- Hepatitis
Satwa primata (bangsa kera dan monyet) dapat menularkan
penyakit hepatitis melalui gigitan atau cakaran. Hati-hati memelihara primata,
karena barangkali primata itu terinveksi hepatitis dan sekali dia menggigit
anda maka anda berisiko tertular hepatitis.
Di seluruh dunia diperkirakan 2 milyar manusia telah
terinfeksi penyakit hepatitis. Dua juta orang meninggal tiap tahunnya atau tiap
menitnya ada 4 orang meninggal akibat kasus penyakit tersebut. Kecepatan
penularan penyakit hepatitis 4 kali lebih cepat dari penyakit HIV. Penularan
penularan penyakit hepatitis ini melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu
yang mengandung serta cairan tubuh seperti sperma, vagina, dan air liur.
Orang yang terkena hepatitis, hatinya akan rusak. Perutnya
tampak membesar, muntah, diare dan kulit berwarna kekuningan. Fungsi hati yang
menyaring racun telah hancur oleh virus ini, akibatnya kematian mengancam
penderita hepatitis.
- Tuberculosa (TBC)
Satwa yang punya potensi besar menularkan penyakit TBC ke
manusia adalah primata, misalnya orangutan, owa dan siamang. TBC adalah
penyakit yang menyebabkan kematian terbesar kedua di Indonesia. Gejala yang
ditimbulkan antara lain gangguan pernafasan seperti sesak nafas, batuk sampai
berdarah, badan tampak kurus kering dan lemah. Penularan penyakit ini sangat
cepat karena ditularkan melalui saluran pernafasan.
Selain manusia satwapun dapat terinfeksi dan menularkan
penyakit TBC melalui kotorannya. Jika kotoran satwa yang terinveksi itu
terhirup oleh manusia maka membuka peluang manusia akan terinveksi juga
penyakit TBC. Penyakit Tuberculosis bersifat menahun atau berjalan kronis,
sehingga gejala klinisnya baru muncul jika sudah parah.
- Rabies
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus ini dikenal
juga sebagai penyakit anjing gila. Penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat
ini dapat ditularkan ke manusia lewat gigitan satwa. Kasus gigitan hewan
penyebar rabies adalah anjing (90%), kucing (3%), kera (3%) dan satwa lain
(1%).
Gejala yang ditimbulkan bila terinfeksi rabies pertama-tama
adalah tingkah laku yang abnormal dan sangat sensitif (mudah marah), kelumpuhan
dan kekejangan pada anggota gerak. Penderita akan mati karena kesulitan untuk
bernafas dan menelan dalam kurun waktu 2-10 hari.
- Herpes
Adanya pelepuhan kulit di seluruh tubuh merupakan gejala
awal yang ditimbulkan bila terinfeksi virus herpes. Virus ini bisa berakibat
kematian bagi bangsa primata. Manusia dapat tertular dari gigitan atau cakaran
satwa yang mengandung virus tersebut. Penderita penyakit ini akan mengalami
dehidrasi akibat pelepuhan kulit dan akhirnya kematian akan menjemputnya.
Hati-hati jika memelihara primata seperti monyet, lutung, owa, siamang,
orangutan, dan lain-lain.
- Toxoplasmosis
Penyakit ini ditakuti oleh kaum wanita karena menyebabkan
kemandulan atau selalu keguguran bila mengandung. Bayi yang lahir dengan
kondisi cacatpun juga dapat di sebabkan oleh penyakit ini. Penyakit
Toxoplasmosis disebarkan oleh satwa bangsa kucing, misalnya kucing hutan,
harimau atau juga kucing rumahan.
Penularan kepada manusia melalui empat cara yaitu: secara
tidak sengaja menelan makanan atau minuman yang telah tercemar Toxoplasama,
memakan makanan yang berasal dari daging yang mengandung parasit Toxopalsma dan
tidak dimasak secara sempurna/setengah matang. Penularan lain adalah infeksi
penyakit yang ditularkan melalui placenta bayi dalam kandungan bagi ibu yang
mengandung. Cara penularan terakhir adalah melalui transfusi darah.
- Salmonellosis
Satwa yang bisa menularkan penyakit salmonella ini antara
lain primata, iguana, ular, dan burung. Bakteri Salmonella masuk ke tubuh
penderita melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. Akibat yang
ditimbulkan bila terinfeksi bakteri Salmonella adalah peradangan pada saluran
pencernaan sampai rusaknya dinding usus. Akibatnya penderita akan mengalami
diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik
sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. Racun yang dihasilkan oleh
bakteri Salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita bahkan
yang sedang hamilpun dapat mengalami keguguran.