MAKALAH TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK UMUR 1-3 TAHUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut UNICEF hampir 200 juta anak di negara-negara
miskin memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat karena gizi kurang.
Selain itu laporan dari WHO kematian pada anak dibawah umur lima tahun
tercatat sebanyak 49%, akibat gizi buruk yang terjadi di negara berkembang.
Kasus kekurangan gizi sebanyak 50 % di Asia, di Afrika sebanyak 30 %, dan 20%
terjadi pada anak-anak di Amerika Latin (Wordpress, 2009).
Menurut data Depertemen Kesehatan Republik Indonesia jumlah balita yang mengalami malnutrisi pada tahun 2007 tercatat sebanyak 4,1
juta jiwa. Sebanyak 3,38 juta
jiwa dengan gizi kurang dan 775 jiwa dengan gizi buruk (Opini kita, 2010). Di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan terdapat sebanyak 42 % yang
menderita gizi buruk (Admin, 2008).
Masalah Kesehatan anak merupakan salah satu masalah
yang utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia.
Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak
sebagai generasi penerus memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam
meneruskan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam
ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan dan
penambahan kemampuan fungsi organ. Kedua proses ini terjadi secara bersamaan
pada setiap individu (Kissanti, 2008).
Aspek tumbuh kembang merupakan aspek yang menjelaskan
mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial.
Namun sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang sangat rendah. Mereka menganggap
bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan
termasuk pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Sering juga para orang tua
mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian
yang sama (Nursalam, 2005).
Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak
hanya melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak,
tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari aspek faktor
keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses pembelajaran termasuk
didalamnya pendidikan keluarga (Sunartyo, 2008).
Orang tua juga perlu memperhatikan sejumlah
perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak, serta sosialisasi dan bahasa
anak dalam periode emas mereka. Gerak-gerik anak seperti menyusun menara kubus
adalah salah satu gejala perkembangan motorik halusnya. Biasanya pada usia dua
tahun, gerakan-gerakan tersebut dan kecerdasan anak dalam perkembangan
sosialisasi mulai diperlihatkan. Satu perkembangan penting lainnya adalah
kemampuan berbicara dan menunjuk gambar (Enterprises, 2008).
BAB
II
2.1 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Anak.
Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Umur
Umur adalah variabel yang selalu
diperhatikan didalam penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun
kematian, hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Umur
merupakan salah satu hal yang penting dalam mempengaruhi seseorang. Hal ini
sesuai dengan pendapat Hurlock (2002) yang menyatakan bahwa semakin tinggi
umur seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuanya, ini diperoleh dari
pengalamannya dan ini akan berpengaruh terhadap apa yang dilakukan oleh
seseorang.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah proses tumbuh kembang seluruh kemampuan dan perilaku
manusia melalui pengajaran, sehingga dalam penelitian itu perlu dipertimbangkan
umur dan proses belajar. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih menerima ide-ide dan teknologi
yang baru, semakin meningkat pendidikan seseorang maka akan bertambah
pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan pengetahuannya. Adapun tujuan yang
hendak dicapai melalui pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan
(pengertian, pendapat, konsep-konsep), sikap dan persepsi serta menanamkan
tingkah laku atau kebiasaan baru (Notoatmodjo, 2007).
3. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk
memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pekerja
atau karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain, institusi maupun
perusahaan, dengan menerima upah atau gaji baik berupa uang atau barang.
Sedangkan lapangan pekerjaan atau jabatan adalah jenis pekerjaan yang
dilakukan atau ditugaskan kepada seseorang (Notoatmodjo, 2007).
2.2.
Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan (growth) adalah suatu ukuran kematangan fisik. Hal ini
ditandai dengan peningkatan ukuran tubuh dan organ-organ yang berbeda.Oleh
karena itu, pertumbuhan bisa diukur dalam satuan sentimeter atau meter dan
kilogram (Suraj, 2004).
Perkembangan (development) merupakan bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (Riyadi, 2009).
2.3. Ciri-Ciri
Tumbuh Kembang Anak
Menurut Hidayat (2008) dalam pertumbuhan dan perkembangan anak,
terdapat berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.
2.4.1. Proses
pertumbuhan anak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan
ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada dan yang lainnya.
2. Dalam Pertumbuhan dapat terjadi perubahan
proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul
mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan, hilang
ciri-ciri lama yang ada selama pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus,
gigi susu atau hilangnya refleks tertentu.
2.4.2. Proses
Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perkembangan selalu melibatkan proses
pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti
perubahan pada fungsi alat kelamin.
2. Perkembangan memilki pola yang konstan yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah
kepala kedaerah kaki.
3. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
mulai dari melakukan hal yang sederhana sampai melakukan hal yang sempurna.
4. Perkembangan setiap individu memiliki
kecepatan pencapaian yang berbeda.
- Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan perkembangan harus dilewati tahap demi tahap.
2.4. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak
Menurut
Soetdjiningsih (1995) kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang adalah sebagai
berikut :
1. Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH) meliputi:
a.
Pangan/gizi
b.
Perawatan Kesehatan
c.
Tempat tinggal yang layak.
d.
Kebersihan Individu
e.
Sandang/pakaian
f.
Kesegaran jasmani/rekreasi
2. Kebutuhan emosi anak (ASIH)
Kasih sayang dari orang tua akan
menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak.
3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)
Stimulasi mental merupakan bakal
dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak, stimulasi mental ini
mengembangkan perkembangan mental, psikososial, kecerdasan, keterampilan,
kemandirian, kreativitas, moral, etika, produktivitas dan sebagainya.
2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Menurut Riyadi (2009) setiap orang tua akan mengharapkan anaknya tumbuh
dan berkembang secara sempurna tanpa mengalami hambatan apapun.
Namun ada banyak faktor yang mempengaruhi proses
tersebut antara lain yaitu :
2.5.1.Faktor Herediter
Herediter atau faktor keturunan merupakan faktor yang tidak
dapat diubah. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang
telah dibuahi dapat menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, yang
termasuk dalam faktor genetik ini adalah jenis kelamin, suku atau ras (Riyadi,
2009).
2.5.2. Faktor Lingkungan
Menurut Hidayat (2005) faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang
peranan penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah
dimiliki. Yang termasuk dalam faktor lingkungan ini meliputi lingkungan
perinatal yaitu lingkungan saat dalam kandungan dan lingkungan postnatal yaitu
lingkungan setelah bayi lahir.
2.5.2.1.
Lingkungan Perinatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai
dari konsepsi sampai lahir yang meliputi pada waktu ibu hamil, lingkungan
mekanis seperti zat kimia, penggunaan obat-obatan, alkohol atau kebiasaan
merokok ibu selama kehamilan.
2.5.2.2. Lingkungan Posnatal
Selain faktor lingkungan perinatal terdapat
juga lingkungan setelah lahir yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Budaya Lingkungan
Budaya lingkungan dalam hal ini adalah
budaya dimasyarakat yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Budaya
lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang atau masyarakat mempersepsikan
pola hidup sehat.
- Sistem Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dengan keluarga yang memiliki sosial
ekonomi tinggi tentunya pemenuhan kebutuhan gizi cukup baik dibandingkan anak
dengan keluarga yang memiliki status sosial ekonomi rendah. Demikian juga
dengan status pendidikan keluarga, misalnya tingkat pendidikan rendah akan
sulit untuk menerima arahan dalam pemenuhan gizi dan mereka sering tidak mau
atau tidak meyakini pentingnya pemenuhan gizi atau pentingnya pelayanan
kesehatan lain yang menunjang tumbuh kembang anak
- Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang paling
penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Arif (2009) dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan antara lain:
a) Energi
Banyak sedikitnya asupan energi atau kalori
sangat berpengaruh terhadap laju pembelahan sel dan pembentukan struktur
organ-organ tubuh. Jumlah energi yang dianjurkan dihitung berdasarkan jumlah
konsumsi energi yang dibutuhkan anak. Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi utama selain protein dan
lemak.
b) Protein
Protein merupakan salah satu sumber energi,
dan sebagai salah satu zat pembangun yang dibutuhkan anak untuk pembuatan
sel-sel baru dan merupakan pembentukan berbagai struktur organ tubuh. Selain
itu juga protein berperan dalam pembentukan enzim dan hormon yang dapat
mengatur proses metabolisme dalam tubuh dan sebagai pertahanan tubuh melawan
berbagai penyakit serta infeksi.
c) Asam Lemak dan Omega-3
Asam lemak omega-3 merupakan salah satu
asam lemak esensial yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah ke
seluruh tubuh dan melunakkan membrane sel darah merah serta mencegah terjadinya
pengerasan pembuluh darah merah. Kandungan
ini dapat diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain itu dapat juga diperoleh dari sumber
hewani, telur, daging, ikan, dan lain-lain.
d) Vitamin A (Retinol)
Pada anak terjadinya defisiensi vitamin A
dapat mengakibatkan terjadinya hambatan pertumbuhan, dan sintesa protein.
e) Vitamin D (Calciferol)
Mengkonsumsi
Vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan pertumbuhan kerangka tubuh.
f) Vitamin E (Alfa Takoferol)
Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan
alami dan metabolisme selenium.
g) Vitamin C (Asam Askorbat)
Vitamin C ikut berperan dalam proses
pembentukan sel-sel pada otak.
h) Vitamin B1 (Thiamin)
Fungsi
vitamin ini berkaitan dengan metabolisme karbohidrat untuk memperoleh energi.
Kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan penyakit beri-beri pada bayi.
i)
Vitamin B2 ( Ribovlafin)
Fungsi vitamin
ini pembebasan energi dari bahan makanan, pertumbuhan dan mempercepat
pemindahan rangsang sinar ke saraf mata.
j)
Vitamin B3 (Niacin)
Fungsi niacin adalah menjaga keseimbangan
kerja sel saraf, selain itu juga berhubungan dengan kulit, saluran pencernaan.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin
B6 berfungsi pada membantu penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak oleh
tubuh selain itu juga berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
k) Vitamin B12 (Cyanocobalamin)
Berperan
menjaga agar sel-sel berfungsi normal, terutama sel-sel saluran pencernaan ,
sistem urat saraf, dan sumsum tulang belakang dan bersama dengan zat besi dalam
pembentukan sel darah merah. Vitamin
banyak di dapat dari organ hati ternak, kacang tanah, tempe, atau kecap.
l)
Kalsium.
Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang
dan gigi guna menunjang berat badan bayi pada saat belajar berjalan.
m) Fosfor
Sumber Fosfor yang paling utama adalah makanan dengan kadar protein yang
tinggi seperti daging, unggas, ikan, telur juga biji-bijian.
n) Zat Besi
Zat besi diperlukan dalam membantu proses
pembentukan sel-sel baru, menunjang pertumbuhan yang optimal dan perkembangan
otak agar tumbuh normal.
o) Yodium
Kekurangan yodium dapat mengakibatkan gondok.
p) Seng
Seng dapat
diperoleh dari bahan-bahan makanan seperti daging, unggas, ikan laut, telur,
keju, susu. dan lain-lain.
q) Selenium
Berfungsi sebagai antioksidan, bahan makanan yang banyak mengandung selenium
terdapat pada hati, ikan laut, daging, biji-bijian, roti dan susu.
- Status Kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada
pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak
berada dalam kondisi sehat dan sejahtera, maka percepatan untuk tumbuh kembang
menjadi sangat mudah.
- Iklim atau cuaca
Iklim atau cuaca juga berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat pada musim tertentu
kebutuhan gizi mudah diperoleh. Demikian juga pada musim tertentu lainnya yang
terkadang mengakibatkan kesulitan mendapatkan makanan bergizi seperti
penyediaan air bersih saat musim kemarau.
- Olahraga atau Latihan Fisik
Olahraga atau latihan fisik dapat memacu
perkembangan anak karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplai
oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur.
- Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak dalam keluarga dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat pada anak pertama atau
tunggal, dalam aspek perkembangan secara umum kemampuan intelektual biasanya
lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi dengan orang
dewasa, akan tetapi dalam perkembangan motoriknya kadang-kadang terlambat
karena tidak ada stimulasi yang biasa dilakukan saudara kandungnya. Demikian
juga dengan anak kedua atau berada di tengah kecenderungan orangtua yang merasa
biasa dalam merawat anak lebih percaya diri sehingga kemampuan untuk
beradaptasi anak lebih cepat dan mudah, akan tetapi dalam perkembangan
intelektual biasanya terkadang kurang apabila dibanding dengan anak pertamanya,
kecenderungan tersebut juga tergantung kepada keluarga.
- Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh
kembang anak antara lain: somatotropin yang berperan dalam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel
kartilago dan sistem skeletal, hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme
tubuh, sedangkan glukokortikoid yang mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan
sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron dan ovarium untuk
memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan
seks baik pada anak laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan peran
hormonnya.
2.6. Tahap Pertumbuhan Fisik Anak Umur 1-3 Tahun
Menurut Nugroho (2009) Peningkatan ukuran tubuh
terjadi secara bertahap yang menunjukkan karakteristik percepatan atau
perlambatan pertumbuhan pada anak umur 1-3 tahun adalah sebagai berikut:
1. Tinggi Badan
Rata-rata
tinggi badan batita bertambah tinggi sekitar 7,5 cm pertahun. Rata-rata tinggi
anak usia 2 tahun sekitar 86,6 cm. Tinggi badan pada usia 2 tahun adalah
setengah dari tinggi dewasa yang diharapkan.
2. Berat Badan
Rata-rata
pertambahan berat badan batita adalah 1,8 atau 2,7 kg pertahun. Rata-rata berat
badan batita umur 2 tahun adalah 12,3 kg. Pada usia 2,5 tahun berat badan
batita mencapai 4 kali berat badan lahir.
3. Lingkar Kepala
Pada usia 1-2 tahun ukuran lingkar kepala sama dengan
lingkar dada. Total laju peningkatan lingkar kepala pada tahun kedua adalah 2,5
cm kemudian berkurang menjadi 1,25 cm pertahun sampai umur 5 tahun.
2.7. Tahap Perkembangan Anak usia 1-3 Tahun
Tahap
perkembangan anak menurut Indiarti (2009) adalah sebagai berikut:
1. Umur 13-14 bulan
Pemahaman akan kata-kata umumnya dimulai saat
bayi berusia delapan bulan. Bayi menghasilkan kata-kata pertamanya pada umur
10-20 bulan. Namun, bayi hanya akan berbicara pada konteks tertentu yang mudah
dipahami, mudah diucapkannya dan sudah diketahui oleh bayi. Kata-kata yang
diucapkan merujuk pada kejadian secara keseluruhan, misalnya mengucapkan
“bapak” saat ia melihat bapaknya. Secara aktif, bayi sudah memperluas arti
sebuah kata untuk menerima perhatian ibunya dan bayi merasa yakin bahwa ibunya
paham apa yang dimaksudkan.
2. Umur 15-17 bulan.
Dalam usia ini bayi akan senang melakukan
hal-hal sebagai berikut:
a. Menyimak adegan di TV.
b. Melaksanakan instruksi sederhana, seperti
segera memberikan mainan yang dipegang jika ibu memintanya.
c. Mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri
dari dua kata misalnya “dah bis” (sudah habis).
d. Menyebutkan tiga anggota tubuhnya seperti
mata, rambut, dan telinga.
- Umur 18-20 Bulan
Perkembangan aktivitas dan motorik anak 18-20
bulan antara lain yaitu :
a. Berjalan mengeksplorasi rumah serta
sekeliling rumah tanpa bantuan.
b. Menyusun 2-3 kotak.
c. Mampu mengatakan 5-10 kata.
d. Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa saing.
- Umur 20-24 Bulan
Sementara pada umur 20-24 bulan perkembangan
aktivitas dan motorik yang terjadi pada anak adalah sebagai berikut:
a.
Mampu menyusun dua kata.
b.
Menaruh minat pada apa yang dikerjakan orang dewasa.
c.
Naik dan turun tangga.
d.
Menunjuk mata dan hidungnya.
e.
Belajar makan sendiri.
f.
Menggaris di kertas atau pasir.
g.
Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil.
- Umur 24 -36 bulan
Saat memasuki umur tiga tahun anak terus
mengalami perkembangan aktivitas dan motorik antara lain sebagai berikut:
a. Belajar meloncat, memanjat, serta melompat
dengan satu kaki.
b. Mempergunakan kata-kata “saya”, “bertanya”
serta mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya.
c. Mampu menggambar lingkaran.
d. Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya
lingkungan lain diluar keluarganya.
e. Mampu membuat jembatan dengan tiga kotak.
f. Mampu menyusun kalimat.
2.8. Beberapa Keterampilan Yang Perlu Diperhatikan Pada
Perkembangan Anak
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua sebaiknya memperhatikan
perkembangan anak sejak dini. Kesiapan orang tua akan sangat mempengaruhi
perkembangan anak selanjutnya. Dunia anak adalah dunia bermain, dimana dalam
kehidupan anak-anak sebagian besar waktunya dihabiskan dengan bermain.
Oleh
karena itu seorang ibu diharapkan dapat menstimulasi anak dengan beberapa
keterampilan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterampilan motorik kasar anak.
Dengan permainan dapat meningkatkan kemampuan anak
dalam menggunakan otot-otot besar pada tangan, kaki dan tubuh.
2.
Meningkatkan keterampilan
motorik halus anak.
Dengan beberapa
permainan, anak dapat melatih keterampilan dan kordinasi ototnya.
3. Merangsang kepekaan Sensorik.
Beberapa permainan dapat merangsang kepekaan
panca indra anak.
4. Menonjolkan keterampilan sosial.
Melalui permainan dapat mengasah kemampuan
sikecil dalam berinteraksi dengan orang lain.
5. Mendorong ketarampilan berbahasa.
Permainan akan membantu mengembangkan
kemampuan anak untuk berbagai informasi, mengekspresikan emosi, serta
memperoleh pengertian dari orang dan lingkungan di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Nurhemi. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Yogyakarta: Med Press (Anggota IKAP).
Chandra, Budiman. 2008. Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: EGC
Hidayat, Alimul Azis. 2010. Metode Penelitian Kebidanan Teknik
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
_________________. 2008. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
_________________. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Indiarti, MT. 2009. Perkembangan Bayi Sehat 0-3 Tahun.
Yogyakarta: Andi Offset.
Kassanti Annia. 2008. Buku Pintar kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak.
Yogyakarta: Araska Piranti
Manurung, Ernika. 2006. Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahuan Ibu
Tentang Tumbuh Kembang Anak Usia 6-12 Bulan Di Klinik Bersalin Keluarga Medan.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelititan Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo,S. 2007. Perilaku Dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Riyadi Sujono.2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC
Suratyo Nano. 2008. Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh
Sehat dan Cerdas. Yogyakarta: Bangun Tafan.
Widyastuti, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta:
Fitramaya.
Admin, 2008, Marasmus, http://www.dokterfoto.com, (diakses
oleh Fitri Evaria Pasaribu, 15 Mei 2010,15.00 wib).
David. 2009. UNICEF membunyikan alarm selama gizi buruk anak.
http://www.SFGate.com, (diakses oleh Fitri Evaria Pasaribu, 25 Mei 2010, 17.30
wib).
Enterprises, Jelsoft. 2008. Periode Emas “Anak Perlu Perhatian”.
http://ad.indoforum.org (diakses oleh Fitri Evaria Pasaribu 28 Mei 2010 pukul 20.00 wib)
Nugroho, Yanto Trinoval. 2009. Pemeriksaan Fisik Todler (Usia 1-3
Tahun). www.trinoval.web.id diakses oleh Fitri Evaria Pasaribu tanggal 25 Mei 2010 pukul 16.00
wib)
Post a Comment for "MAKALAH TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK UMUR 1-3 TAHUN"