MAKALAH TENTANG DISMENORE
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menstruasi
adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan
dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstuasi
yang pertama disebut menarke paling sering terjadi pada usia 11 tahun, tetapi
bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun. Menstruasi merupakan
pertanda masa produktif pada kehidupan seorang wanita. Siklus menstuasi
berkisar antara 21-40 hari. Hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus 28 hari (Iluni, 2008).
World
Health Organization (WHO) mendefenisikan “kesehatan ” sebagai “suatu keadaan
sejahtera fisik, mental, dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak ada
penyakit atau kelemahan”. Masa remaja dalam perjalanan kehidupan adalah suatu
periode transisi yang memiliki rentang dari masa kanak-kanak yang bebas dari
tanggung jawab sampai pencapaian tanggung jawab pada masa remaja (Glasier,
2005).
Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada
usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan
lagi remaja (Admin, 2008).
Mengakhiri abad ke-20 dan mengawali abad ke-21 ini ditandai oleh
fenomena transisi kependudukan di Indonesia. Apabila sebelumnya penduduk yang
terbesar adalah anak-anak maka dalam masa transisi ini proporsi penduduk usia
remaja semakin besar. Terdapat 36.600.000 (21% dari total penduduk) remaja di
Indonesia dan diperkirakan jumlahnya mencapai 43.650.000 pada awal abad ke-21
(Notoatmodjo, 2007).
Masa
remaja, usia diantara masa anak-anak dan dewasa, yang secara biologis yaitu
antarta umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa yang terpenting yang terjadi pada
gadis remaja ialah datang haid yang pertama kali, biasanya sekitar umur 10
smpai 16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan menarche
(Jones, 2009).
Angka
kejadian (prevalensi) Nyeri Haid berkisar 45-95% (USA, November 2006)
dikalangan wanita usia produktif. Walaupun pada umumnya tidak berbahaya, namun
sering kali dirasa mengganggu bagi wanita yang mengalaminya (Pradita, 2010).
Dysmenorea Spasmodik atau Primer dialami oleh
60-75% wanita muda. Pada tiga perempat wanita yang mengalaminya, intensitas
kram ringan atau sedang, tetapi pada 25% nyeri berat dan membuat penderitanya
tidak berdaya (Jones, 2001).
Penyebab
terjadinya rasa sakit belum diketahui hingga sekarang tetapi teori yang masuk
ialah kekejangan pada otot rahim yang menyebabkan aliran darah tidak lancar,
50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit pada waktu haid pada masa
remaja biasanya gangguan ini mencapai puncaknya pada umur 17-25 tahun dan
pengobatan telah dilakukan dari dulu sampai sekarang (Jones, 2009).
Biasanya
dismenorrhoe primer dimulai 24 jam sebelum haid datang dan berlangsung sampai
12 jam pertama dari masa haid. Sesudah itu rasa tidak enak tadi hilang.
Barangkali 50% dari kaum wanita pernah mengeluh karena sakit waktu haid pada
masa remaja. Umumnya gangguan ini mencapai puncaknya pada (Jones, 2009).
Berdasarkan
penelitian KTI Aisyah (2008) Di SMA PAB-6 Helvetia Medan untuk tingkat
pengetahuan remaja putri tentang Dysmenorea Primer secara umum dari
sampel sebanyak 30 orang 14 responden (46,7%) memiliki pengetahuan cukup, dan 6
responden (20%) yang pengetahuannya kurang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Remaja
2.1.1. Pengertian Remaja
Remaja
didefenisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun (Admin, 2008).
Masa
remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa remaja
dalam perjalanan kehidupan adalah suatu periode transisi yang memiliki rentang
dari masa kanak-kanak yang bebas dari tanggung jawab sampai pencapaian tanggung
jawab pada masa dewasa. Remaja secara umum dianggap mencakup individu berusia
antara 10 sampai 19 tahun, sehinnga kesehatan reproduksi remaja memperhatikan
kebutuhan fisik, sosial, dan emosional kaum remaja (Glasier, 2005).
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologi, dan
perubahan sosial (Notoatmodjo, 2007).
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada
masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula
disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang
berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Dari bahasa inggris "teenager"
yakni manusia usia 13-19 tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan
untuk menjadi dewasa untuk itu peran orang tua disini betul betul berperan,
karena kalau tidak diarahkan sesuai dengan kaidah agama dan nilai etika yang
baik pasti cenderung terjerumus ke hal-hal yang negative (Wikipedia, 2010).
Masa remaja, usia diantara masa anak-anak dan dewasa, yang secara
biologis yaitu antarta umur 10 sampai 19 tahun. Peristiwa yang terpenting yang
terjadi pada gadis remaja ialah dating haid yang pertama kali, biasanya sekitar
umur 10 smpai 16 tahun. Saat
haid yang pertama ini datang dinamakan menarche (Jones, 2009).
2.1.2. Penggolongan Masa Remaja
Menurut WHO menjelaskan usia remaja adalah usia antara 12-24
tahun. Sedangkan berdasarkan
penggolongan umur masa remaja terbagi atas:
1.
Masa remaja awal :
masa remaja yang berusia 12-15 tahun.
2.
Masa remaja tengah : masa
remaja yang berusia 15-18 tahun.
3.
Masa remaja akhir :
masa remaja yang berusia 18-21 tahun
(Admin,
2008).
Sedangkan menurut Kartono (2006), masa remaja
awal atau masa remaja sebenarnya itu merupakan suatu masa yang segera akan
dilanjutkan oleh masa adolesensi yang disebut pula sebagai masa remaja lanjut.
Masa remaja awal atau disingkat saja sebagai masa remaja itu tidak tidak dapat
dipastikan kapan dimulainya, dan bila akan berakhir, samahalnya dengan masa pra
remaja (pra pubertas).
2.2. Defenisi Menstruasi
Menstruasi
adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan
dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan (Iluni,
2008).
Menstruasi
merupakan siklus yang kompleks dan berkaitan dengan psikologi-pancaindra,
korteks serebri, aksis hipotalamus-hipofisis-ovarial, dan androgen
(uterus-endometrium dan alat seks sekunder) (Manuaba, 2008).
Menstruasi
adalah proses pengeluaran darah dari uterus disertai serpihan selaout dinding
uterus pada wanita dewasa yang terjadi secara periodik. Keadaan ini membutuhkan
keseimbangan antara hormon esterogen dan progesteron secara bergantian
(Maulana, 2009).
Menstruasi
merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap
bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan
oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak
dan indung telur (Saryono, 2009).
2.3.
Gangguan Menstruasi
(Gangguan Haid)
Gangguan
menstruasi (gangguan haid) adalah
perdarahan haid yang tidak normal dalam hal : panjang siklus haid, lama haid,
dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan
endometrium
Fisiologi haid normal (Bettygumi, 2010).
Fisiologi haid normal (Bettygumi, 2010).
2.4. Kaidah -
Kaidah Menstruasi (Haid) Normal :
·
Berlangsung antara
25-35 hari atau 21-31 hari
·
Estrogen dihasilkan
oleh follikel & korpus luteum
·
Peningkatan Estrogen
pada midsiklus → lonjakan LH → ovulasi
·
P dihasilkan hanya oleh
korpus luteum
·
Korpus luteum ada hanya
jika terjadi ovulasi
·
Umur korpus luteum
±10-14 hr
·
Fase luteal/F.sekresi
±14 hr (hampir selalu tetap)
·
Fase
folikulogenesis/F.proliferasi variasi antara 7-21hr (Bettygumi, 2010).
2.5. Defenisi Dismenorrhoe
Disminore
adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan
pekerjaan sehari-hari. Derajat nyerinya bervariasi mencakup ringan (berlangsung
beberapa saat dan masih dapat meneruskan aktivitas sehari-hari), sedang (karena
sakitnya diperlukan obat untuk menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat
melakukan pekerjaannya), berat(rasa nyerinya demikian beratnya sehingga
memerlukan istirahat dan pengobatan untuk menghilangkan rasa nyerinya)
(Manuaba, 2008).
Disminore
adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan
sehari-hari. Derajat nyerinya bervariasi mencakup ringan, sedang dan berat
(Werdiningsih, 2010).
Disminore
(nyeri perut) yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.
Disminore primer terjadi jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya
(Maulana, 2009). Sementara menurut Maryanti Disminore primer adalah nyeri haid
yang dijumpai tanpa ada kelainan, terapi yang diberikan dapat berupa konseling,
pereda rasa nyeri dan terapi hormonal (Maryanti 2009).
Dismenorea
merupakan menstruasi yang nyeri dan telah menyerang 30 % perempuan yang tidak
ada dasar patologik di usia 20-25 tahun pada dismenorea primer dan ada penyakit
patologik di usia 30-40 tahun pada dismenorea sekunder (Naylor, 2004).
Dismenore
merupakan menstruasi yang menyakitkan khususnya sering terjadi di awal-awal
masa dewasa (Maulana, 2009).
Disminore
rasa sakit ketika haid yang biasanya baru timbul 2 atau 3 tahun sesudah
menarche dan umumnya hanya terjadi pada siklus haid yang disertai pelepasan sel
telur dan kadang juga pada siklus haid yang tidak disertai pengualaran sel
telur (anovulatory) terutama bila darah haid membeku didalam rahim (Jones,
2009).
2.6. Gejala dan Tanda disminore
Nyeri
pada perut bagian bawah, yang biasanya menjalar kepunggung bagian bawah dan
tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri
tumpul yang terus menerur ada (Blogdokter, 2007). Gejala dan tanda disminore
ini adalah nyeri pada perut bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai
kramyang hilang dan timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada
(Manuaba, 2009).
2.7. Klasifikasi Dismenorrhoe
Dismenorrhoe
dikenal 2 bentuk, yakni:
2.7.1. Dismenorrhoe Primer
Disminore
primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 15% diantaranya mengalami nyeri
yang hebat (Wednesday, 2009). Bentuk ini biasanya mulai 2-3 tahun setelah
menarche dan mencapai maksimal antara usia 15 dan 25. Frekuensi menurun sesuai
dengan pertambahan usia dan biasanya berhenti setelah melahirkan. Disminore
spasmodik atau primer dialami oleh 60-75 % wanita muda. Pada tiga perempat
wanita yang mengalaminya, intensitas kram ringan atau sedang, tetapi pada 25 %
nyeri berat dan membuat penderitanya tidak berdaya (Jones, 2001).
Sekitar
lebih dari 50 % wanita yang mengalami menstruasi mengalami dismenorea. Tingginya
angka prevalensi dan morbiditas dismenorea primer kurang mendapat perhatian
dari dunia medis, dikarenakan banyak wanita yang dianggap mengalami rasa sakit
itu sebagai sesuatu yang normal dan bersifat psikis walaupun hal tersebut
menghambat aktivitas mereka sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup mereka.
Salah satu faktor resiko terjadinya dismenorea primer adalah stress (SOFI,
2009) Dismenorrhoe primer terjadi jika tidak ditemukan penyebab yang
mendasarinya (Maulana, 2009).
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar
2-3 tahun setelah menstruasi pertama (Maulana, 2009). Rasa
nyeri timbul bersama-sama pada permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa
jam atau beberapa hari (Sarwono, 2005).
2.7.2. Dismenorrhoe Sekunder
Disminorea sekunder didapat jarang sekali terjadi sebelum usia 30
tahun. Pada kebanyakan kasus penyebabnya adalaha endometriosis atau penyakit
peradangan pelvik. Nyeri kram yang khas mulai mulai 2 hari atau lebih sebelum
menstruasi, dan nyerinya semakin hebat pada akhir menstruasi (Jones, 2001).
Dismenorea sekunder pada
pemeriksaan terdapat kelainan ginekologi, misalnya radang kronik saluran sel
telur, stenosis/penyempitan leher rahim, endometriosis dan sebagainya.Dismenore
sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami
dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid,
adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di
dalam perut, dan pemakaian IUD (dr. Fadlina, 2008).
2.8.
Ciri-Ciri
Dismenorrhea Primer:
1. Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan
sejak haid pertama (menarche)
2. Rasa nyeri timbul sebelum haid, atau di
awal haid. Berlangsung beberapa jam, namun adakalanya beberapa hari.
3. Datangnya nyeri: hilang-timbul, menusuk-nusuk.
Pada umumnya di perut bagian bawah, kadang menyebar ke sekitarnya (pinggang,
paha depan)
4. Adakalanya disertai mual, muntah, sakit
kepala, diare.
2.9. Faktor Penyebab Dysmenorea Primer
Menurut Naylor Etiologi dismenorrhoe primer memiliki
ciri - ciri sebagai berikut: meningkatnya PGF2α, peningkatan
kontraksi uterus, ujung saraf tersensitisasi, penurunan aliran darah uterus,
iskemia uterus relatif (Naylor, 2002).
Penyebab
pasti dysmenorrhea primer hingga kini belum diketahui secara pasti (idiopatik),
namun beberapa faktor ditengarai sebagai pemicu terjadinya Nyeri Haid,
diantaranya:
2.9.1. Faktor kejiwaan
Faktor kejiwaan yaitu :emosi yang labil, terlebih pada mereka yang belum
mendapatkan keterangan yang baik mengenai haid. Beberapa penyakit dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap rasa
nyeri, misalnya anemia (kurang darah), penyakit menahun dan
sebagainyaFaktor psikis. Para gadis dan emak-emak yang emosinya gak stabil
(gampang cemas, ngamukan, murang-muring), lebih mudah mengalami nyeri haid.
2.9.2. Faktor alergi
Faktor alergi yaitu: peningkatan kadar prostaglandin dan hormon
progresteron yang berlebihan yaitu
menyatakan bahwa nyeri haid timbul karena peningkatan produksi prostaglandin
(oleh dinding rahim) saat menstruasi.
2.9.3. Faktor lain
Faktor lain yang pernah dikemukakan ialah adanya sumbatan pada rongga rahim dan
faktor endokrin yang berhubungan dengan kontraksi (pengkerutan)
rahim yang berlebihan (dr.Fadlina, 2008).
Selain teori-teori di atas, masih ada beberapa teori lain yang diduga
sebagai faktor prnyebab timbulnya dysmenorrhea primer (faktor hormonal, faktor
alergi, dll).
2.10. Faktor Resiko
Beberapa faktor di bawah ini dianggap sebagai faktor resiko timbulnya
Nyeri Haid, yakni:
a.
Haid pertama (menarche)
di usia dini (kurang dari 12 tahun)
b.
Wanita yang belum pernah
melahirkan anak hidup (nullipara)
c.
Darah haid berjumlah
banyak atau masa menstruasi yang panjang.
d.
Smoking.
e.
Adanya riwayat nyeri
haid pada keluarga.
f.
Obesitas (Pradita, 2010).
2.11. Penanganan
Diantara beberapa alternative penanganan, ada beberapa yang bisa kita
lakukan sendiri antara lain: Pemanasan, Latihan dan Obat-obatan.
2.11.1.
Pemanasan
Ini merupakan cara klasik yang cukup efektif, yang dengan cara sebagai
berikut:
- Berendam pada bak yang berisi air hangat
- Menyeka perut bagian bawah dengan botol/bantal
pemanas
Perlu
berhati-hati disini yakni dalam
mengatur suhu pemanas, sebab pemakaian yang lama dengan suhu yang tinggi dapat
melukai kulit. Bintik-bintik merah yang tampak samar merupakan salah satu tanda
kita telah berlebihan melakukannya.
2.11.2. Latihan
Cara lain yang bisa kita upayakan untuk mengatasi nyeri atau kekejangan
haidh adalah dengan latihan atau olahraga secara teratur. Ada beberapa bentuk
latihan khusus yang telah dipraktikan oleh beberapa penderita dismenorea, Alhamdulillah
cukup efektif, yaitu sebagai berikut:
-
Latihan pertama: Berdirilah
kira-kira 50-70 cm disebelah kanan dinding dengan kaki tegak lurus. Letakkan
lengan kiri pada dinding setinggi bahu, sedang tangan kanan dilipat ke
pinggang. Gerakkan dengan kuat
otot-otot perut secara bersamaan dengan otot-otot pantat, panggul di dorong
kedepan. Tahanlah kontraksi
otot-otot tersebut kemudian gerakkan panggul ke sisi dinding. Tetaplah pada
posisi demikian kira-kira 3-4 detik, kemudian istirahat sejenak dan ulangi
latihan serupa sebanyak tiga kali, kemudian posisi diubah disebelah kiri
dinding sehingga gerakan merata pada kedua sisi tubuh. Perlu dicatat bahwa
harus diusahakan tumit tetap di tempat (tidak bergeser) dan pinggang jangan
sampai menyentuh dinding.
-
Latihan kedua: Berdirilah
dengan kedua kaki tegak, tangan diangkat tinggi-tinggi sampai melampaui bahu.
Kita putar kedua lengan ke salah satu sisi dan berusaha menyentuh sisi luar
kaki kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya. Gerakan diulangi sebanyak 10
kali disetiap masing-masing sisi.
2.11.3. Obat-obatan
Bila nyeri demikian hebat dan perlu pertolongan segera, maka kita bisa
membeli obat-obatan anti nyeri yang dijual dipasaran bebas tanpa harus dengan
resep dokter, misalnya feminax, aspirin, parasetamol dan lain-lain.
Jangan lupa bacalah dengan teliti aturan pemakaiannya. Apabila
telah melakukan upaya-upaya dirumah baik dengan pemanasan, latihan maupun
obat-obatan selama lebih kurang 3 bulan tetapi belum ada sedikitpun perbaikan, sebaiknya konsultasi dengan ahlinya secara langsung (Petugas Kesehatan) (dr. Fadlina,
2010)
Sedangkan
menurut Prawirohardjo (2005)
Penanganan
pada dismenorrhoe primer:
1.
Nasehat mengenai makanan sehat,
istirahat yang cukup, olah raga.
2.
Pembrian obat analgetik
3.
Obat analgetik yang sering
diberikan adalah prevarat kombinasi aspirin, fenaslein dan kafein.
4.
Terapi hormoral
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi.
2.12. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Dismenorrhoe Primer
2.12.1. Umur
Umur adalah lamnya seorang hidup dalam tahun yang
dihitung sejak ia lahir. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak
informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan, sehingga
menambah pengatahuan tentang disminore primer (Meliono, dkk, 2009).
Masa remaja berlangsung antara umur 12
tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun
bagi pria. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara
12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga,
yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun masa remaja pertengahan,
dan 18 – 21 tahun masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono
membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12
tahun, masa remaja awal 12–15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan
masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Admin, 2010).
2.12.2. Sumber Informasi
Sumber informasi adalah suatu yang dapat diketahui. Semakin besar
pengetahuan diperoleh dari pendidikan dan pengalaman, semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan
pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi dengan
demikian segala sumber yang menjadi perantara dalam penyambungan informasi baik
media maupun non media. Semakin banyak infomasi yang masuk semakin banmyak pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan salah satunya Disminore Primer (Meliono,
dkk, 2009). Berdasarkan fungsi sumber informasi terbagi menjadi 2 antara lain :
1.
Media
Yang termasuk media adalah:
a.
Media cetak : Poster,
brosur, majalah dan surat kabar
b.
Media elektronik : TV,
radio, film, video film, CD dan VCD
c.
Media ruang luar : Papan reklame,
spanduk, pameran dan TV layar lebar.
2.
Non Media
Yang termasuk non media adalah:
a.
Orang tua
b.
Teman
c.
Tenaga kesehatan
2.12.3. Penanganan Atau Cara Mengatasi
Penanganan adalah suatu cara dan tindakan
yang dilakukan seseorang untuk untuk mengatasi suatu masalah atau penyakit yang
dialami. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan
mengurangi sakit pada saat menstruasi :
- Tempelkan botol berisi air panas atau bantalan panas/hangat pada daerah perut.
- Pijat daerah perut/abdomen secara perlahan-lahan, dengan posisi tidur terlentang dengan kaki/lutut diganjal dengan bantal
- Lakukan olahraga ringan seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda pada saat sebelum dan selama haid. Hal tersebut dapat membuat aliran darah pada otot sekitar rahim menjadi lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.
- Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi dan mengatasi rasa sakit pada saat menstruasi mempunyei efek analgetik (meredakan rasa sakit), melancarkan sirkulasi darah, dan mencairkan bekuan darah. Diantaranya yaitu daun dewa, mawar, siantan/soka, daun hia/baru cina, ginjean, teki, dan temu lawak (Ahira, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
Glasier, Anna. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta : EGC
Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian &
Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.
Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Wanita 1 (Mengenal
Gadis Remaja & Wanita dewasa). Bandung : Mandar Maju
Lleweyn, Derek, Jones. 2001. Dasar-dasar Obstetri &
Ginekologi. Jakarta : Hipokrates
Lleweyn, Derek, Jones. 2009. Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasa Publishing
Manuaba, Chandranita. dkk. 2008. Gawat-Darurat
Obstetri-Ginekologi & Obstetri-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Jakarta : ECG
Maryanti, Dwi & Mjestika Septikasari. 2009. Kesehatan
Reproduksi (Teori dan Praktikum). Yogjakarta : Nuha Medika
Maulana, Mirza. 2009. Seluk Beluk Reproduksi dan
Kehamilan. Yogyakarta : Garailmu
Nailor,
C.Scott. 2004. Obstetri Ginekologi. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat(Ilmu & Seni). Jakarta : PT
Rineka Cipta
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi &
Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Medika (TIM).
Prawirohadjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka.
Saryono & Sejati Waluyo.
2009. Sindrom Premenstruasi. Yogyakarta : Nuha Medika
Admin. 2008. Remaja,
(http://lumansupra.com, diakses oleh : Ananda Aya Sofya, 13-05-2010, 18:17 wib)
Ahira, Anne & Asian Brain. 2008. Mengenali
Menstruasi dan Gejalanya, (http://www.dechacare.com,
diakses oleh : Ananda Aya Sofya, 20-06-2010, 17:25 wib)
Fadlina. 2010. Disminore (nyeri haid),
(http://webcache.g.com, diakses oleh : Ananda Aya Sofya, 25-04-2010, 07:10 wib)
Iluni-FK. 2008. Kesehatan Wanita, (http://webcache.usercontent.com, diakses oleh :
Ananda Aya Sofya, 23-04-2010, 10:48 wib)
Meliono, dkk. 2009. Pengetahuan Dan Faktor Yang
Mempengaruhi, (http://forbetterhealt.wordpress.com, diakses oleh : Ananda
Aya Sofya, 18-05-2010, 13:00 wib)
Pradita, Erlina. 2010. Index,
(http://forum.dudung.net, diakse oleh : Ananda Aya Sofya, 18-05-2010, 12:35
wib).
Werdiningsih, Rini. 2010. Disminorea,
(http://webcache.com, diakses oleh : Ananda Aya Sofya, 09-04-2010, 07:20 wib)
Wijayakusuma, M. Hembing. 2009. Disminore,
(http://www.sususkolostrum.com, diakses oleh : Ananda Aya Sofya, 18-03-2009,
04.20 wib)
Wikipedia. 2010. Remaja, (http://id.wikipedia.org, diakses oleh : Ananda Aya Sofya,
20-06-2010.
Post a Comment for "MAKALAH TENTANG DISMENORE"