Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

VIRUS ZIKA MENGANCAM




Zika berasal dari bahasa lokal Luganda yang berarti “tumbuh lebat” di hutan zika itu beragam vegetasi tumbuh dengan lebat juga banyak hewan kecil, termasuk rayap dan tentu saja nyamuk atau serangga
Virus zika, yang kini menjangkiti puluhan ribu orang di 23 negara di Amerika dan karibia, pertama kali ditemukan di hutan zika, Uganda pada 1947. Seperti dilaporkan BBC, hutan zika tidak banyak dikenal di negara itu. Mayoritas warganya tidak mengetahui letak hutan itu.
Hutan zika adalah jenis hutan tropis yang terbentang tak jauh dari kota Entebbe, di tepi Danau Victoria, Uganda tengah kota itu berjarak 23 km dari ibu kota Kampala. Di Entebbe terdapat juga kantor dan kediaman resmi presiden Uganda
Sekalipun virus zika ditemukannya di Uganda, namun belum pernah ada laporan tentang wabah virus zika di negara itu. Menurut BBC dalam 68 tahun atau hampir tujuh dekade sejak virus itu di temukan baru dua kasus virus zika yang dikonfirmasi disana
Institut Penelitian Virus Uganda (UVRI) yang berbasis di Entebbe adalah lembaga pengelola hutan zika. Dan melalui situsnya www.uvri.go.ug. UVRI mengatakan, hutan dengan luas 12 hektar itu sangat dilindungi dan dibatasi hanya untuk penelitian ilmiah.
Menurut UVRI hutan zika itu sangatlah cocok untuk mempelajari berbagai nyamuk. Di hutan itu terdapat sekitar 40 jenis nyamuk. UVRI telah mendirikan insektarium untuk penataran, pengamatan, dan penelitian nyamuk.
Hutan zika telah menjadi simpul penelitian ilmiah di afrika timur sejak 1946. Virus zika ditemukan oleh ilmuwan Uganda, As, dan Eropa secara tidak sengaja saat mereka sedang meneliti virus penyebab penyakit demam kuning yang terjadi pada 1947
Saat itu para ilmuwan sedang meneliti vaksin pada kera-kera jenis regus di hutan zika terkait wabah kuning dan penelitian yang berlangsung selama dekade saat itu didanai oleh Rockefeller Foundation. Mereka menemukan mikroorganisme baru yang kemudian dinamakan zika
Demam kuning, demam berdarah dengue, maupun zika mereka sama-sama disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ketika wabah terjadi di Amerika dan Karibia dunia cemas karena hingga saat ini belum ditemukannya vaksinnya. Status Asia pun kini dalam status waspada meskipun virus zika belum ditemukan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dirilis Reuters mendesak perusahaan dan ilmuwan untuk segera membuat vaksin namun, para ilmuwan mengatakan, bahwa butuh waktu lama untuk mendapatkan vaksin yang teruji secara klinis.
Cara tradisional mengatasi penyebaran virus zika
  1. Membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti, serangga yang diduga penyebar virus
  2. Tidak boleh adanya genangan air di pot bunga talang air, dan kaleng bekas
  3. Menguras bak penampung air
Kita lebih mengenalnya 3 M : Menguras, Menutup, dan Menguburkan