PROGRAM KB DI INDONESIA
- Pengertian
Program KB
Pengertian
program keluarga berencana menurut UU No. 10 tahun 1992 (tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP),
pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Sejak
pelita V, program KB nasional berubah menjadi gerakan KB nasional yaitu gerakan
masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam melembagakan mutu sumber daya manusia indonesia.
- Sejarah
dan Perkembangan Program KB
Gerakan KB
bermula dari pelopor beberapa tokoh di dalam dan luar negeri. Pada awal abad 19
di inggris upaya KB timbul atas prakarsa sekelompok orang yang menaruh
perhatian pada masalah kesehatan ibu antara lain Maria Stopes pada tahun
1880-1950 yang mengatur kehamilan kaum buruh di inggris. Margareth Sanger tahun
1883-1996 merupakan pelopor KB modern di AS yang telah mengembangkan tentang
program Birth Control, bermula tahun
1917 mendirikan Nasional Birth Control (NBC)
dan pada tahun 1921 diadakan American NBC
Conference. Hasil konferensi tersebut yaitu didirikan American Birth Control League dan Margaret Sanger sebagai ketuanya.
Pada tahun
1952 diresmikan berdirinya internasional
planned parenthood
- Tujuan
Program KB
Tujuan Umum :
Untuk lima
tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan
melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksanan program KB di masa mendatang
untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015
Tujuan Filosofis :
- Meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia
dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan engendalian pertumbuhan
penduduk indonesia.
- Terciptanya
penduduk yang berkualitas, sumberdaya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
- Sasaran
Program KB
Sasaran
program KB dibagi menjadi 2 yaitu, sasaran langsung dan tidak langsung, tergantung
dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsung Pasangan Usia Subur (PUS) yang
bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi
secara berkelanjutan. Sasaran tidak langsung pelaksanaan dan pengelola KB,
dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan
kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga
sejahtera.
- Ruang
Lingkup Program KB
Ruang Program
KB Meliputi :
1)
Komunikasi Informasi dan
Dukasi (KIE)
2)
Konseling
3)
Pelayanan Kontrasepsi
4)
Pelayanan Infertilitas
5)
Pendidikan Sex (Sex
Education)
6)
Konsultasi Pra Perkawinan dan
Konsultasi Perkawinan
7)
Konsultasi Genetik
8)
Tes Keganasan
9)
Adopsi
- Strategi
Pendekatan Cara Operasional Program Pelayanan KB
1.
Pendekatan Kemasyarakatan (Community Coordinative Approach)
diarahkan
untuk meningkatkan dan menggalakkan peran sertamasyarakat (kepedulian) yang
dibina dan dikembangkan secaraberkelanjutan
2.
Pendekatan Koordinasi Aktif
(Active Coordinative Approach)
mengkoordinasikan
berbagai pelaksanaanprogram kb dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga
dapat saling menunjang dan mempunyai kekutan yang sinergik dalm mencapai tujuan
dengan menerapakan kemitraan sejajar
3.
Pendekatan Integrative
memadukan
pelaksanaan kegiatan pembangunan agar dapat mendorong dan menggerakkan
potensiyang dimiliki oleh semua masyarakat sehingga dapatmenguntungkan dan
memberi manfaat pada semua pihak.
4.
Pendekatan Kualitas (Quality Approach)
Meningkatkan
kualitas pelayanan baik dari segi pemberipelayanan (provider) dan penerima pelayanan
(klien) sesuai dengan situasi dan kondisi
5.
Pendekatan Kemandirian (Self Rellant Approach)
Memberikanpeluang
kepada sektor pembnagunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk segera
mengambil alih perandan tanggung jawab dalam pelaksanaan program kb nasional.
6.
Pendekatan Tiga Dimensi (Three Dimension Approach)
Strategi
dimensi program kb sebagai pendekatan programkb nasional, dimana program
tersebut atas dasar survey pasangan usia subur di indonesia terhadap ajak (1)an kie yang terbagi atas tiga kelompok
a.
15% pus langsung merespon
“ya” untuk ber-kb
b.
15-55% pus “ragu-ragu”
c.
30% “tidak”
- Kegiatan/Cara
Operasional Pelayanan KB
Kegiatan/cara operasional pelayanan KB adalah
sebagai berikut :
- Pelayanan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Pelayanan komunikasi, informasi, dan
edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling, dvokasi, penerangan
kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik
- Pelayanan
Kontrasepsi dan Pengayoman Pesrta KB
Pengayoman, melalui program ASKABI (Ansuransi
Keluarga Berencana Indonesia) tujuan agar merasa aman dan trelindung apabila
terjadi komplikasi dan kegagalan.
- Peran
Serta Masyarakat Dan Institusi Pemerintah
PSM ditonjolkan (Pendekatan Masyarakat)serta
kerjasama institusi pemerintah (Dinkes, BKKBN,Depag, RS,Puskesmas)
- Pendidikan
KB
Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan
pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter berupa pelatihan konseling dan
keterampilan
- Macam
Metode Kontraspsi
1.
Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari
2 yaitu :
a.
Metode kontrasepsi tanpa
alat : metode amenorhoe laktasi (mal), coitus interuptus, metode kalender,
metodelendir servik(mob), metode suhu basal badan, dan simptotermal yaitu
perpaduan antara suhu basal dan lendir servik.
b.
Metode kontrasepsi dengan
alat : kondom, diafragma, cup servik,dan spermisida
2.
Metode Kontrasepsi Hormonal
metode
kontrasepsi hormonal pada dasarnya terbagi 2 yaitu :
a.
Kombinasi (mengandung hormon
progesteron dan estrogen sintetik), terdapat pada pil, suntikan/injeksi.
b.
Berisi progesteron saja,
terdapat pada pil, suntik dan implat
3.
Metode Kontrasepsi dengan
Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
metode
kontrasepsi ini secara garis besar dibagi 2 yaitu, AKDR yang mengandung hormon (sintetik
progesteron) dan tidak mengandung hormon
4.
Metode Kontrasepsi Mantap
metode
kontrasepsi mantap terdiri 2 macam
a.
Metode Operatif Wanita (MOW),
sering dikenal tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau
mengikat saluran tuba/ tuba fallopi sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan
sperma.
b.
Metode Operatif Pria (MOP),
sering dikenal dengan vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens
sehingga cairan sperma tidak diejakulasikan.
5.
Metode Kontrasepsi Darurat
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam
kondisi darurat ada 2 macam yaitu, pil dan akdr
Bibliography
1.
|
SRI
HANDAYANI SS. BUKU AJAR PELAYANAN KELUARGA BERENCANA. PERTAMA ed. GAMY AA,
editor. YOGYAKARTA: PUSTAKA RIHAMA; 2010.
|
2.
|
DYAH
NOVIAWATI SETYA ARUM SSdSS. PANDUAN LENGKAP PELAYANAN KB TERKINI. keempat ed.
ARI SETIAWAN MP, editor. JOGJAKARTA: NUHA MEDIKA; 2011.
|