Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bullying







Seringnya kita melihat di siaran TV bullying menjadi tren dilakukan baik itu acara program anak maupun dewasa yang akhirnya menimbulkan kebiasaan baru pada anak-anak dan orang dewasa membullying temannya, dan orang disekitarnya. Faktor-faktor yang menyebabkan bullying beragam bisa dari internal atau eksternal. Faktor internal anatara lain : anak itu tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, orang tua yang terlalu memberi kebebasan kepada anaknya, didikan yang terlalu keras, memiliki pengalaman di bully. Bullying merupakan faktor risiko seseorang anak menjadi pelaku bully.

Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku bullying bisa dari temannya sebaya atau faktor lingkungan. Misalnya dari apa yang ia sering lihat di tv sehingga ia mencontoh apa yang ia lihat dengan temannya serta kurang pengawasan orang tua, pihak sekolah, dan orang yang ada disekitarnya ini turut andil mengembnagkan sikap bullying tadi.


Tanda dan gejala
Anak cenderung menutupi kejadian-kejadian yang dialaminya sehingga kita sebagai orang tua harus sensitif atas perubahan-perubahan yang terjadi pada anak kita.

1.      Jika anak anda cenderung menjadi pasif
2.      Sering menangis
3.      Timbulnya keluhan sakit perut dan sakit kepala tanpa sebab yang jelas
4.      Penurunan prestasi secara drastis
5.      Malas datang ke sekolah
6.     Ditemukannya memar pada bagian tubuhnya



Pencegahan
Mungkin banyak yang berpendapat tindakan bullying yang dalam bentuk sederhana adalah hal yang biasa padahal dampak bullying pada seorang anak amatlah besar. Anak dapat mengalami penurunan prestasi disekolahnya karena sulit kosentrasi bahkan anak menjadi takut untuk ke sekolah. Bahaya lagi apabila terus berlanjut akan menjadi tidak percaya diri, bahkan depresi. Hal tersebut akan memengaruhi anak dimasa depan.




Bagaimana dengan sipelaku bullying ???

Jangan salah pelaku bullying juga berdampak negatif karena mereka cenderung agresif yang mengarah perilaku kriminal. Oleh karena itu kita sebagai orang tua yang terlibat dalam tumbuh kembang anak berkewajiban mengawasi anak dan memberikan perhatian yang cukup kepada anak agar mereka terjauh dari perilaku menyimpang jika anda temui perilaku anak yang membullying atau korban dari bullying berikan ia cerita dan bimbing anak untuk mengatasi permasalahan yang ia hadapi serta berikan motivasi pada anak libatkan juga pihak sekolah untuk mengawasi perilaku anak sekolah karena sebagai orang tua dan pihak sekolah yang terkait dalam tumbuh kembang anak, diajak untuk berbicara dan bertindak secara arif dan bijaksana. 

bullying membuat luka mendalam
akibat bullying banyak para korban yang memendam luka hingga terkadang korban bisa melakukan hel nekat seperti yang dilakukan anak SMP di denpasar, bali yang tega membunuh temannya karena merasa sakit hati sering di bully