Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

# MENANAMKAN SENI KEBAIKAN PADA ANAK #


          Dari sekian banyak nilai positif yang perlu diajarkan kepada sang buah hati, menanamkan nilai kepedulian kepada sesama adalah sebuah hal mulia. Pada dasarnya, peduli dan menolong sesama sudah menjadi kemampuan dasar yang dibekali Sang pencipta kepada setiap orang sejak dia dilahirkan. Dengan kata lain, inilah kemampuan untuk lebih mengenali dan menanggapi penderitaan orang lain. Sepatutnya, keterampilan ini sudah ditanamkan dan dikembangkan sejak kecil agar mampu membentuk kepribadian anak yang baik di masa mendatang.

          Peduli terhadap sesama bukan diartikan selalu dengan memberikan uang sumbangan. Ada banyak kebaikan kecil dan hal sederhana yang dapat dilakukan. Semuanya bisa di mulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Ajari si kecil ikut mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, contohnya membantu mencuci piring, memasak, menyapu, mengepel, mencuci mobil. Terkadang alih-alih meringankan, awalnya anak-anak justru lebih sering merepotkan. Namun, hal ini tidak perlu dipandang sebagai sebuah halangan. Ubah pola pemikiran anda bahwa anak kelak akan terbiasa rela menolong orang-orang di sekitarnya seiring berjalannya waktu.

          Umumnya, selain bersama orang tua, kegiatan-kegiatan sosial anak masih bergantung pada institusi pendidikan atau sekolah. Maka, sebaiknya guru dapat menjadi fasilitator aktif agar kepekaan sosial murid meningkat. Awali dengan hal sederhana, seperti mengumpulkan koin setiap hari di kotak yang disediakan. Saat sudah mencapai waktu atau jumlah tertentu, baru diputuskan kegiatan sosial seperti apa yang akan direncanakan.

          Beberapa cara kreatif lainnya juga bisa diterapkan pada orang tua dalam menanamkan nilai kepedulian sesama untuk buah hati mereka. (1) Orang tua bisa mengajak anak-anak ikut kegiatan sukarela bersama-sama hal ini merupakan wujud nyata peduli dengan beraksi, (2) menanamkan kepedulian anak terhadap sesama dapat dimulai dengan orang  tua yang peduli terhadap cerita atau pertanyaan anak, (3)bisa juga berupa memberikan nasihat dan memberikan contoh dalam rupa perbuatan.